BLOGGER TEMPLATES AND TWITTER BACKGROUNDS

Jumat, 08 Januari 2010

Estimasi Harga Migas Jangka Panjang

Umumnya yang dilakukan institusi besar: IEA, DOE, OPEC dan lain lain, adalah mem forecast supply demand, walaupun tentu dari masing masing skenario tersebut ada asumsi harga minyaknya (low -high, pesimis - optimis, etc). Kalau kita rajin membandingkan hasil "outlook" dari institusi tsb, outlook beberapa tahun terakhir, hasilnya selalu beda beda & ini memcerminkan "interest" dari masing masing institusi. Ketika harga minyak tinggi, IEA cenderung mem forecast "oil supply" lebih kecil atau "demand oil" lebih besar dari OPEC, karena IEA sebagai think tank sekumpulan negara konsumen besar (OECD) punya kepentingan bahwa terjadi "oil shortage" dan mem pressure OPEC untuk menggelontorkan minyak. Sementara OPEC lebih senang melempar isu bahwa kenaikan itu lebih karena peran spekulan ketimbang fundamental supply demand.

0 komentar: