BLOGGER TEMPLATES AND TWITTER BACKGROUNDS

Sabtu, 16 Januari 2010

Offshore

Offshore Structure (Platform)/ Struktur lepas pantai dapat dibagi menjadi beberapa jenis:

1) Fixed Platform, dibagi 2 yaitu:

  • Deck on Pile
  • Jacket Pile

Fixed Platform

Desain dan produksi adalah berupa steel tubular yang kemudian dipasang di dasar laut dan dipancang ke dalam tanah (Leg / kaki utama platform berfungsi sebagai selimut atau jaket untuk pile di dalamnya), tentunya hal ini dilakukan setelah melalui penelitian geoteknik kelautan pada tanah dasar. Pile yg telah masuk ke dalam jaket dipancang sampai kedalaman tanah keras. Kaki Jaket ini beserta bracingnya dikonstruksi terpisah dari deck utama dan ditansportasikan ke site. Umur Struktur bekisar 10-25 tahun.

Kedalaman : Dangkal ( < 500 m )

Keuntungan (Benefit):

1) Kapasitas Platform besar, baik ukuran maupun berat beban

2) Konstruksi dapat dipisah ( platform/deck dan leg/ kaki)

3) Dapat menampung banyak sumur bor/ rig dan produksi jangka panjang

4) Stabilitas struktur baik

5) Efek erosi pada dasar struktur kecil

Kerugian (Disavantages) :

1) Biaya bertambah secara eksponensial thd kedalaman

2) Biaya awal dan perawatan yg besar

3) Not reuseable

4) Struktur rentan thdp korosi (Critical Splash zone area)

Jack Up Drilling Rig2) Jack Up Structure

Pembuatan Jack Up lebih kepada mobilitas dan eksplorasi pengeboran. Karena bentuknya yg mirip dgn leg-barge, rig dpt berdiri lgsg di atas sumur dan spud can turun ke dasar laut dan mengangkat platform di atas badan air.

Kedalaman : 90 – 140 m

Keuntungan (Benefit):

1) Mobile
2) Stabil
3) Biaya rendah
Kerugian (Disavantages) :

1) Operasi rig bergantung pada cuaca

2) Hanya untuk perairan dangkal

3) Rentan thd scouring

4) Blowout dpt merusak platform krn fluidization (Perubahan sifat tanah dasar secara tiba2)

semisubmersible3) Submersible

Didesain untuk eksplorasi dan produksi. Berupa struktur terapung, diikat dan di tambat (Moored) di site. Mempunyai kolom vertikal besar yg berfungsi untuk menopang beban platform/deck dan terhubung dgn ponton besar yg berfungsi sbg ballasting.

Kedalaman : ( 90 – 1000 m )

Keuntungan (Benefit) :

1) Mobile dgn kecepatan transit ~10 kts

2) Stabil thdp gelombang

3) Area deck yg luas

Kerugian (Disavantages) :

1) Biaya konstruksi dan operasi besar

2) Kapasitas beban deck kecil krn bergantung dr volume ponton

3) Structural Fatigue

4) Mahal bila berpindah pada jarak yg jauh

5) Fasilitas terbatas

6) Mooring system yg rumit pd laut lepas

Floating-production-unit

4) Floating Production Unit

Didesain untuk produksi kecil, berupa semisubmersible atau drilling ship yg tlh di konversi dgn sistem mooring catenary atau dynamic positioning. Mempunyai riser yg fleksibel / rigid dan quick disconnect.

Kedalaman (Depth) :

Keuntungan (Benefit) :

1) Biaya kecil

2) Mobile dan reuseable

3) Hemat waktu

4) Quick disconnect (Baik dlm kondisi perairan es)

5) Perlengkapan konstruksi yg kecil

6) Fleksibel mooring system, toleran thdp arus, gelombang dan angin

Kerugian (Disavantages) :

1) Deck kecil

2) Kapasitas beban kecil

3) Riser yg kritis akibat arus

4) Stabilitas struktur rendah pada laut terbuka

5) Kapasitas Penyimpanan kecil

Tension Leg Platform5) Tension Leg Platform (TLP)

Didesain untuk produksi. Berupa semisubmersible/ struktur terapung tetapi diikat oleh vertikal pipe / cable pada dasar laut yg tetap bertegangan akibat efek buoy dari ponton platform.

Kedalaman : (120 – 1500 m)

Keuntungan :

1) Mobile dan reuseable

2) Stabil thd defleksi vertikal

3) Biaya tetap rendah pada perairan dalam

4) Kemampuan operasi pada laut dalam

5) Biaya perawatan rendah

Kerugian :

1) Biaya awal yg besar

2) Biaya subsea yg besar

3) Leg / kaki rentan thd fatigue

4) Perawatan subsea yg rumit

5) Kapasitas storage kecil / tdk ada

CGS6) Concrete Gravity Structure (CGS)
Didesain untuk produksi dan penyimpanan. Struktur berupa beton bertulang yg mengandalkan berat struktur sbg penahan beban lingkungan dimana tdk tdpt pile yg menopang beton tersebut. Tentunya struktur ini akan berdiri di atas tanah dasar yg punya bearing capasitas tanah dasar yg memadai.
Kedalaman : (< 350 m)
Keuntungan :
1) Mempunyai kapasitas thd beban yg besar
2) Possible reuse
3) Konstruksi dan testing dapat selesai sblm floating dan transport ke site
4) Produksi jangka panjang
5) Kapasitas sumur bor yg byk
6) Toleran thd overload dan paparan air laut
7) Kapasitas storage besar
Kerugian :
1) Biaya meningkat eksponensial thd kedalaman
2) Settlement pada pondasi
3) Rentan thd scouring
4) Kebutuhan material yg besar
(CJP-221108)

Jack-up

Jack up structure merupkan jenis bangunan terpancang selain Jacket.
Jack up adalah konstruksi platform yang banyak digunakan pada operasi pengeboran.
Kaki-kakinya dapat diturunkan dan dinaikkan sehingga dapat berdiri pada dasar laut dan platform deck dapat diangkat sampai mencapai suatu kedudukan yang dikehendaki sehingga tidak terpengaruh oleh ombak dan arus laut.Ombak dan arus laut sendiri merupakan faktor yang bisa mempengaruhi platform/bangunan tersebut.
jack-up2 Unit geladak harus kedap dan mempunyai buoyancy dan stability yang cukup apabila rig tersebut direncanakan untuk bisa mengapung sendiri saat dipindahkan/transit.Hal ini dikarenakan,jack up merupakan unit yang bisa dipindahkan.Lalu biasanya unit ini dilengkapi dengan peralatan navigasi dan dynamic positioning system yang berfungsi membantu unit tersebut tetap berada ditempatnya walaupun dihempas ombak dan arus laut.

Ciri dari JACK- UP STRUCTURE (SELF ELEVATING UNIT) adalah :
>UNTUK EKSPLORASI, DILENGKAPI DRILLING RIG (MENARA BOR)
>BISA DIPINDAHKAN
>BERDIRI DIDASAR LAUT DENGAN 3 ATAU 4 KAKI
>BANGUNAN PLATFORM DAPAT DIDONGKRAK, NAIK TURUN SESUAI KETINGGIAN AIR LAUT
>KEDALAMAN SAMPAI 150 METER.

ini yg bikin jack-up bisa turun-naik.

ini yg bikin jack-up bisa turun-naik.

coba liat gambar jack-up gear nya. besar banget perbandinganya dengan orang yang berdiri di dekatnya. Pernah dosen saya cerita,ketika dia menginspeksi jack up unit (didaerah mana ak lupa) ada jack up gear yang diganjal dengan kayu yag besar. Busyet..parah & b Read the rest of this entry »






Fixed jacket offshore structure

7 02 2009

jacket platformkali ini ak mau berbagi & share ilmu yang ak dapatkan sewaktu mengikuti kuliah pengantar iptek general arrangement di semester 1. Hmm,,sekalian mengingat ingat pelajaran memasuki semester 2 ini. Dulu sewaktu kuliah pengantar iptek ak jg digabung bersama jurusan lainya se FTK. Jadi yg mempelajari subject ini bukan dri jurusanku aja, tetapi jurusan lain jg. Sebaliknya, ak jg mempelajari ilmu2 dri jurusan lain, tetapi masih berkaitan dengan marine technology.

Dimulai dari general arrangement konstruksi fixed offshore platform. Fixed jacket offshore structure itu merupakan suatu unit konstruksi yang dirancang untuk dipergunakan selama ladang minyak di lokasi tersebut masih produktif, biasanya untuk jangka waktu sekitar 20 tahun. Hmm,,lumayan lama jg ya.Lalu selama waktu trsebut konstruksi platform harus dijamin segi kekuatan maupun keselamatannya dalam menerima pembebanan-pembabanan akibat lingkungan sekitarnya seperti gelombang (WAVE), pasang surut (TIDE),arus (CURRENT), kondisi dasar laut (SEABED), penggerusan (SCOURING), tektonik (EARTH QUAKE),dan juga beban akibat modul modul perlengkapan yang ada diatas platform.

Dimulai dari kaki – kaki ( jacket legs ) yang terbuat dari pipa yang berongga. Jumlah kaki – kaki tersebut dapat : 1 (satu) monopod, 3(tiga) tripod, 4(empat), 6(enam), 8(delapan): tergantung pada penggunaan platform tersebut.

Vertical bracings adalah pipa penghubung horizontal bracing dibawah dan diatas.

Diagonal bracings adalah pipa penghubung jacket legs dengan vertical atau diagonal bracings. Jacket legs dan bracing membuat konstruksi jacket menjadi suatu konstruksi yang tegar.

Pondasi tiang pancang ( foundation pilling ) adalah pipa pancang yang dipancangkan dalam jacket legs masuk kedalam tanah sampai kedalaman tertentu sehingga tiang pancang tersebut sanggup menahan berdirinya jacket construction terhadap beban – beban ombak angin, arus, beban geladak, beban gempa bumi dll.

Ujung diatas foundation piling dihubungkan dengan pengelasan dengan pipa jacket dan disambungkan dengan kaki – kaki cellar deck. Diatas terdapat, cellar deck, main deck atau helicopter deck tergantung dari pada penggunan platform tersebut. jacket-leg3

Mungkin itu aja sekilas dari mengingat ingat pelajaran dulu. Terimakasih kepada Bpk Ir. Soemartojo WA dan Bpk Prof. Ir. Soegiono dosenku yang sudah capai2 memberikan materi kuliah ini.Berhubung itu baru sekilas,semoga nanti bisa disambung lagi.

Cheers..

APA ITU Oil RIG

Oil Rig adalah sebuah struktur besar yang digunakan sebagai tempat pekerja dan mesin yang dibutuhkan untuk mengebor dan memproduksi minyak dan gas alam di laut. Tergantung keadaan, platform dapat menempel ke dasar alut, terdiri dari sebuah pulau buatan, atau mengambang. Biasanya, platform minyak terletak di continental shelf namun dengan berkembangnya teknologi, pengeboran dan produksi di perairan yang dalam dapat dilakukan dan juga menguntungkan. Platform umumnya memiliki sekitar 30 "wellhead" yang terletak di platform dan pengeboran terarah mengijinkan persediaan diakses di kedalaman berbeda dan posisi yang jauh sampai 5 mil (8 kilometer) dari platform. Banyak platform juga memiliki wellhead yang jauh disambung oleh hubungan umbilical, ini dapat berupa sumur tunggal atau pusat "manifold" untuk banyak sumur.

Macam-macam Rig dan Sumur di Dunia Perminyakan

Dalam dunia perminyakan, macam-macam sumur terbagi menjadi tiga macam yaitu:

1. Sumur Eksplorasi (Wildcat) merupakan sumur yang dibor pertama kali untuk menentukan keterdapatan minyak dan gas pada lokasi yang masih baru.

2.Sumur Konfirmasi (Confirmation Well), merupakan sumur yang digunakan untuk memastikan apakah hidrokarbonnya cukup untuk dikembangkan. Sumur ini akan dilakukan pemboran di lokasi sekitar sumur eksplorasi.

3.Sumur Pengembangan (Development Well) merupakan sumur yang dibor pada suatu lapangan minyak yang telah ada. Sumur ini memiliki tujuan untuk mengambil hidrokarbon secara maksimal di lapangan yang telah ada.

Dalam hal sumur perminyakan, juga dikenal adanya beberapa istilah mengenai sumur itu sendiri, yaitu:

1.Sumur Produksi, merupakan sumur yang mampu menghasilkan minyak bumi, gasbumi, maupun keduanya. Dan memiliki aliran fluida dari bawah ke atas.

2.Sumur Injeksi, merupakan sumur yang digunakan untuk menginjeksi fluida tertentu ke dalam formasi dan memiliki aliran fluida dari atas ke bawah.

3.Sumur Vertikal, merupakan sumur yang lurus dan memanjang secara vertikal.

4.Sumur Berarah (Deviated Well, Directional Well), merupakan sumur yang secara geometri tidak memiliki bentuk yang lurus vertikal, melainkan dapat berbentuk S, J, maupun L.

5.Sumur Horizontal, merupakan sumur yang memiliki bagian yang berarah horizontal, dan merupakan bagian dari sumur berarah.

Dalam pembuatan sumur dalam dunia perminyakan tidak dapat dilepaskan dari alat yang dinamakan dengan Rig. Rig itu sendiri merupakan serangkaian peralatan khusus yang digunakan untuk membor suatu sumur atau pengakses sumur. Rig itu dicirikan dengan adanya menara yang terbuat dari baja yang dapat digunakan untuk menaikan dan menurunkan pipa-pipa tubular pada sumur.

Pengertian Rig sebenarnya alat atau sarana untuk melakukan pengeboran. Ada beberapa type rig. Yang utama adalah Rig darat dan Rig laut. Rig darat cuma ada 1 macam saja, sedangkan Rig Laut ada 6 macam, salah satunya rig yang berada di perairan dangkal (submersible rig). Kehidupan disini bisa sangat menyenangkan dan bisa juga sangat membosankan, tergantung masing-masing individu membawa diri. Karena kehidupan di tempat ini jauh dari peradaban manusia, biasanya telah dilengkapi dengan berbagai fasilitas, seperti televisi, audia-video, gymnast, ect. Bahkan di Rig mewah ada kolam renang dan saunanya. Tergantung para operator yang sanggup menyewa rig-rig seperti itu.



Berdasarkan lokasinya. Rig itu sendiri terbagi atas dua macam, yaitu:

1. Rig Darat (Land Rig), merupakan rig yang beroperasi di daratan dan dibedakan atas rig besar dan rig kecil. Pada rig kecil biasanya hanya digunakan untuk pekerjaan sederhana seperti Well Service atau Work Over. Sementara itu, untuk rig besar bisa digunakan untuk operasi pemboran, baik secara vertikal maupun direksional. Rig darat ini sendiri dirancang secara portable sehingga dapat dengan mudah untuk dilakukan pembongkaran dan pemasangannya dan akan dibawa menggunakan truk. Untuk wilayah yang sulit terjangkau, dapat menggunakan heliportable.

2.Rig Laut (Offshore Rig), merupakan rig yang dioperasikan di atas permukaan air seperti laut, rawa-rawa, sungai, danau, maupun delta sungai.

Dari Rig Laut (Offshore Rig) sendiri terbagi atas berbagai macam jenis berdasarkan kedalaman air yaitu:

1.Swamp Barge: merupakan jenis rig laut yang hanya pada kedalaman maksimum 7 meter. Dan, sangat sering dipakai pada daerah rawa-rawa dan delta sungai. Rig jenis ini dilakukan dengan cara memobilisasi rig ke dalam sumur, kemudian ditenggelamkan dengan cara mengisi Ballast Tanksnya dengan air. Pada rig jenis ini, proses pengeboran dilakukan setelah rig duduk didasar dan Spud Cannya tertancap didasar laut.

2. Tender Barge, merupakan jenis rig laut yang sama dengan model Swamp Barge, namun dipakai pada kedalaman yang lebih dalam lagi.

3.Jack Up Rig, rig jenis ini menggunakan platform yang dapat mengapung dengan menggunakan tiga atau empat kakinya. Kaki-kaki pada rig ini dapat dinaikan dan diturunkan, sehingga untuk pengoperasiannya semua kakinya harus diturunkan hingga ke dasar laut. Kemudian, badan dari rig ini diangkat hingga di atas permukaan air dan memiliki bentuk seperti platform. Untuk melakukan perpindahan tempat, semua kakinya harus dinaikan dan badan rignya akan mengapung dan ditarik menggunakan kapal. Pada operasi pengeboran menggunakan rig jenis ini dapat mencapai kedalaman lima hingga 200 meter. Rig ini terdiri dari barge yang ditopang oleh beberapa kaki baja. Rig ini terapung atau digusung ke lokasi. Pada lokasi yang telah ditentukan. Crew rig akan mengoperasikan kaki-kaki baja rig ini turun hingga menyentuh dasar laut. Setalah kaki-kaki baja tersebut mantap menjejakkan ke dasar laut, kemudian barge akan dinaikkan hingga beberapa meter diatas permukaan air laut.


4.Drilling Jacket, merupakan jenis rig yang menggunakan platform berstruktur baja. Pada umumnya memiliki bentuk yang kecil dan sangat cocok berada di laut dangkal maupun laut tenang. Rig jenis ini sering dikombinasikan dengan Rig Jack Up maupun Tender Barge.

5.Semi-Submersible Rig, jenis rig yang sering disebut “semis” ini merupakan model rig yang mengapung (Flooded atau Ballasted) yang menggunakan Hull atau semacam kaki. Rig ini dapat didirikan dengan menggunakan tali mooring dan jangkar agar posisinya tetap diatas permukaan laut. Dengan menggunakan Thruster (semacam baling-baling) yang berada disekelilingnya, dan Ballast Control System, sistem ini dijalalankan dengan menggunakan komputer sehingga rig ini mampu mengatur posisinya secara dinamis dan pada level diatas air sesuai keinginan. Rig ini sering dipakai jika Jack Up Rig tidak mampu menjangkau permukaan dasar laut. Karena jenis rig ini sangat stabil, maka rig ini sering dipakai pada lokasi yang berombak besar dan memiliki cuaca buruk, dan pada kedalaman 90 hingga 750 meter.

6.Drill Ship, merupakan jenis rig yang bersifat mobile dan diletakan di atas kapal laut, sehingga sangat cocok untuk pengeboran di laut dalam (dengan kedalaman lebih dari 2800 meter). Pada kapal ini, didirikan menara dan bagian bawahnya terbuka ke laut (Moon Pool). Dengan sistem Thruster yang dikendalikan dengan komputer, dapat memungkinkan sistem ini dapat mengendalikan posisi kapalnya. Memiliki daya muat yang lebih banyak sehingga sering dipakai pada daerah terpencil maupun jauh dari daratan. Rig ini juga jenis rig terapung. Rig ini seperti kapal-kapal kebanyakan, cuma sudah dimodifikasi beberapa bagiannya sehingga berfungsi sebagai rig. Di tengah kapal, biasanya didirikan menara dan di bagian bawahnya terbuka ke laut (moon pool). Drill ship adalah rig mobile yang paling sering digunakan untuk pengeboran sumur-sumur explorasi yang jauh dari daratan.



Berdasarkan fungsi-fungsi dari rig itu sendiri, dapat terbagi menjadi dua macam, yaitu:

1.Drilling Rig, merupakan rig yang digunakan untuk melakukan proses pemboran pada sumur, baik sumur baru, cabang sumur baru, maupun memperdalam sumur lama.

2.Workover Rig, rig ini memiliki fungsi untuk melakukan penutupan sesuatu terhadap sumur yang telah ada, misalnya berupa perawatan, perbaikan, penutupan, dan sebagainya.

Komponen-komponen pada rig itu sendiri pada umumnya terbagi menjadi lima dalam bagian besar, yaitu:

1.Hoisting System, secara umum komponen terdiri dari Drawworks (kadang disebut Hoist), Mast atau Derrick, Crown Block, Traveling Block, dan Wire Rope (Drilling Line). Hoisting System berfungsi untuk menurunkan dan menaikan tubular (pipa pemboran, peralatan completion, atau pipa produksi) untuk keluar dan masuk lubang sumur.

2.Rotary System, merupakan komponen dari rig yang berfungsi sebagai pemutar pipa-pipa di dalam sumur. Pada pemboran konvesional, pipa pemboran (Drill Strings) memutar mata-bor (Drill Bit) untuk penggalian sumur.

3.Circulation System, komponen ini memiliki fungsi berupa mensirkulasikan fluida pemboran untuk keluar dan masuk ke dalam sumur dan menjaga agar properti lumpur seperti yang diinginkan. Sistem sirkulasi ini meliputi antara lain: pompa tekanan tinggi untuk memompakan lumpur keluar dan masuk ke dalam sumur, dan pompa rendah digunakan untuk mensirkulasikan lumpur di permukaan. Kemudian, peralatan untuk mengkondisikan lumpur: Shale Shaker: berfungsi untuk memisahkan “solid” hasil pemboran (Cutting) dari lumpur, Desander: berfungsi untuk memisahkan pasir, Degasser: berfungsi untuk mengeluarkan gas, Desilter: berfungsi untuk memisahkan partikel padat berukuran kecil.

4.Blowout Prevention System, komponen ini berfungsi untuk mencegah terjadinya Blowout (meledaknya sumur di permukaan dikarenakan adanya tekanan tinggi dari dalam sumur). Pada komponen ini bagian yang utama adalah BOP (Blow Out Preventer) yang terdiri atas berbagai macam katup (Valve) dan dipasang di kepala sumur (Wellhead).



5.Power System, komponen ini berupa sumber tenaga yang berfungsi untuk menggerakan semua sistem di atas dan juga untuk suplai listrik. Sebagai sumber tenaga, biasanya menggunakan mesin diesel berkapasitas besar. Pada sebuah rig untuk Power Systemnya, tergantung dari ukuran dan kedalaman sumur yang akan di capai, biasanya akan membutuhkan satu atau lebih Prime Mover. Pada rig besar biasanya memiliki tiga atau empat buah, bersama-sama mereka membangkitkan tenaga sebesar 3000 atau lebih Horsepower. Dan, tenaga yang dihasilkan juga harus dikirim ke komponen rig yang lain.

JACK UP RIG

Jack up rig merupakan salah satu offshore rig yang mempunyai kemampuan untuk berelevasi sesuai dengan kedalaman laut tempat dia malakukan pengeboran. Dengan ketiga atau ada juga yang empat kaki yang dimiliki maka Jack Up Rig mempunyai tingkat kestabilan dalam operasi yang tinggi dibandingkan dengan offshore drilling yang lain seperti drill ship, semisubmersible, barge drilling, dll.

jur1

Jack Up Main Structure

Jack up memiliki main structure yang penting dalam malakukan operasinya. Main structure yang terdapat pada Jack Up adalah :

1. Leg : cylindrical atau trussed

2. Spudcan : sepatunya leg yang akan masuk dan menyentuh sea bed sebagai pondasi jack up.

3. Cantilever : Tempat drilling dioperasikan yang bisa bergerak kearah X and Y

4. Hull : berisi beberapa tanki yang disesuaikan dengan kebutuhan dan compartment untuk memasang beberpa equiptment dan machinery untuk drilling operation.

5. Accomodation atau living quarter dimana para pekerja akan bekerja dan tempat istirahat dengan berbagai macam fasilitas.

6. Helli deck

Leg :

leg1

Leg berfungsi untuk mengangkat hull keatas, melawan ombak dan arus, dll. Leg dari jack up bisa berupa truss ataupun juga dalam bentuk cylindrical.

Cylindrical leg berbentuk difabrikasi dari plat yang di roll menjadi tube yang didlamnya bisa ada stiffener ataupun tidak. Leg jenis ini lebih cocok untuk shallow water dan membutuhkan sedikit area hull dan jufa equipment yang lebih sederhana dari trussed leg.

Trussed Leg

Trussed leg terdiri dari Rack yang didesign cutting untuk membentuk teeth sebagai tempat bergeraknya roda pengangkat dari motor. Bracing kemudian disambungkan ke chord yang menempel di rack. Semua material dari Leg ini memiliki kekuatan tensile, yield yang tinggi yang didapat dari Quenched tempered process.

Cantilever

canti2

Cantilever biasanya terdiri dari 2 longitudinal beam yang disatukan searah transversal untuk dapat bergerak kearah X dan Y dengan kemampuan yang disesuaikan dengan engineering design. Pipe rack dibangun didekatnya cantilever untuk memudahkan proses pengeboran.

Hull

Hull didesign secara watertight sebagai support untuk housingnya berbagai macam machinery dan equipment, system, dan juga personel. Besar kecilnya hull akan berpengaruh langsung terhadap stability, flexibility dalam loading operation. Design hull yang optimum sesuai dengan service yang dihadapi akan meningkatkan live operation Jack up.

Accomodation

Accomodation terdiri dari banyak ruang dan fungsi. Biasanya terdiri dari 3 tingkat pada sisi P dn S. Didalamnya accommodation terdapat CC room, radio dan komunikasi room, heli-lounge, clinic, cabin person, mess room, freeze room, recreation room, change room, laundry, tempat merokok, mushalla.dll.

Bagaimana Jack Up Beroperasi …..

To be continue……………

System Konstruksi Pondasi Rig

Rig adalah peralatan yang mesti kita temukan pada setiap perusahaan oil & gas (Kontraktor production sharing), alat ini di gunakan untuk melakukan pengeboran guna memperoleh minyak dan gas, dimana titik pengeboran ini selanjutnya disebut well. Gas dan minyak yang diproduksi dari well ini selanjutnya disalurkan pada pabrik untuk dikelola lebih lanjut.

oilfield-pictures-052.jpg

Konstruksi Rig, Berupa space frame yang terbuat dari baja dilengkapi dengan tower yang meyerupai menara yang berfusi sebagai fasilitas untuk memasang tubing atau casing saat pengeboran. tower ini bertumpu pada platform dengan elevasi tertentu dimana diatas platform ini terdapat banyak fasilitas termasuk tempat peristirahatan, karena pada platform ini proses pengeboran dilakukan serta dimonitor.

Platform ini bertumpu pada bantalan baja yang disebut dengan subbase structure yang terbuat dari plat-plat baja, sub base structure ini lah yang berfunsi mentransfer beban ke pondasi atau tanah. Struktur dari sub base ini dirancang kaku sehingga mampu menyalurkan semua beban diatasnya.

n-229-15-11-06-am.jpg

Total load saat opersai dari konstrusi rig berkisar 100 ton, mengingat konstruksinya yang cukup berat maka pondasi yang digunakan adalah pondasi tiang pancang. Disisi lain, Rig merupakan konstruksi yang bersifat portable dimana setelah melakukan pengeboran disatu lokasi maka rig akan dipindah kelokasi lain untuk melakukan pengeboran berikutnya. Karena sifatnya yang portable ini maka connection antara kepala pile sebagai pondasi terhadap sub base structure sebagai pile cap atau poor menjadi spesial.

Apa yang spesial?, design connection dari kepala pile terhadap sub base structure selaku pile cap dirancang sebagai roll dimana reaction loadnya hanya berupa vertical reaction. Pile hanya dirancang menahan beban vertikal.

cimg0263.jpg

Lho, trus gimana dengan gaya horisontal akibat angin atau gempa? mengingat bobot mati dari structure yang mencapai 1000 ton lebih maka, dari hasil analisis struktur diperoleh bahwa tidak ada beban tarik pada pile akibat haya horisontal akibat angin pada struktur Rig. Analisis struktur dilakukan menggunakan bantuan sofware Staad pro 2004.

Dalam satu kesempatan beberapa bulan berlalu, ada mahasiswa magang sekaligus tugas akhir dari Universitas Brawijaya Malang, melakukan study untuk membandingkan serta menemukan engineering jugment untuk penggantian tiang pancang baja yang selama ini digunakan pada perusahaan tempat saya bekerja dengan PC spun pile, dengan pertimbangn yang diperhatikan adalah :

1. Kemudahan pekerjaan : tiang pancang baja lebih mudah dilaksanakan dari tiang pancang beton.

2. Cost : cost yang dikeluarkan lebih hemat jika menggunakan tiang pancang beton dari pada tiang pancang baja.

Rig Pemboran


Rig pengeboran adalah suatu bangunan dengan peralatan untuk melakukan pengeboran ke dalam reservoir bawah tanah untuk memperoleh air, minyak, atau gas bumi, atau deposit mineral bawah tanah. Rig pengeboran bisa berada di atas tanah (on shore) atau di atas laut/lepas pantai (off shore) tergantung kebutuhan pemakaianya. Walaupun rig lepas pantai dapat melakukan pengeboran hingga ke dasar laut untuk mencari mineral-mineral, teknologi dan keekonomian tambang bawah laut belum dapat dilakukan secara komersial. Oleh karena itu, istilah "rig" mengacu pada kumpulan peralatan yang digunakan untuk melakukan pengeboran pada permukaan kerak Bumi untuk mengambil contoh minyak, air, atau mineral.

Rig pengeboran minyak dan gas bumi dapat digunakan tidak hanya untuk mengidentifikasi sifat geologis dari reservoir tetapi juga untuk membuat lubang yang memungkinkan pengambilan kandungan minyak atau gas bumi dari reservoir tersebut.

Rig pengeboran dapat berukuran:

  • Kecil dan mudah dipindahkan, seperti yang digunakan dalam pengeboran eksplorasi mineral
  • Besar, mampu melakukan pengeboran hingga ribuan meter ke dalam kerak Bumi. Pompa lumpur yang besar digunakan untuk melakukan sirkulasi lumpur pengeboran melalui mata bor dan casing (selubung), untuk mendinginkan sekaligus mengambil "bagian tanah yang terpotong" selama sumur dibor.

Katrol di rig dapat mengangkat ratusan ton pipa. Peralatan lain dapat mendorong asam atau pasir ke dalam reservoir untuk mengambil contoh minyak dan mineral; akomodasi untuk kru yang bisa berjumlah ratusan. Rig lepas pantai dapat beroperasi ratusan hingga ribuan kilometer dari pinggir pantai.

Komponen rig dapat digolongkan menjadi lima bagian besar :

  1. Hoisting system : fungsi utamanya menurunkan dan menaikkan tubular (pipa pemboran, peralatan completion atau pipa produksi) masuk-keluar lubang sumur. Menara rig (mast atau derrick) termasuk dalam sistem ini.
  2. Rotary system : berfungsi untuk memutarkan pipa-pipa tersebut di dalam sumur. Pada pemboran konvensional, pipa pemboran (drill strings) memutar mata-bor (drill bit) untuk menggali sumur.
  3. Circulation system : untuk mensirkulasikan fluida pemboran keluar masuk sumur dan menjaga agar properti lumpur seperti yang diinginkan. Sistem ini meliputi (1) pompa tekanan tinggi untuk memompakan lumpur keluar masuk-sumur dan pompa tekanan rendah untuk mensirkulasikannya di permukaan, (2) peralatan untuk mengkondisikan lumpur: shale shaker berfungsi untuk memisahkan solid hasil pemboran (cutting) dari lumpur; desander untuk memisahkan pasir; degasser untuk mengeluarkan gas, desilter untuk memisahkan partikel solid berukuran kecil, dsb.
  4. Blowout prevention system : peralatan untuk mencegah blowout (meledaknya sumur di permukaan akibat tekanan tinggi dari dalam sumur). Yang utama adalah BOP (Blow Out Preventer) yang tersusun atas berbagai katup (valve) dan dipasang di kepala sumur (wellhead).
  5. Power system : yaitu sumber tenaga untuk menggerakan semua sistem di atas dan juga untuk suplai listrik. Sebagai sumber tenaga, biasanya digunakan mesin diesel berkapasitas besar.skematik komponen rig
Skematik sederhana dari circulation system di rig

Amblesnya Drilling Rig dan Tenggelamnya Kapal Pemboran


Mungkin ada yg bertanya-tanya bagaiman sebuah drilling rig amblas masuk kedalam bumi. Padahal sepertinya kaki-kaki drilling rig tsb sudah menapak kuat pada tiang pancang dsb. Berikut foto-foto yg saya peroleh dari milist Migas-Indonesia (trims Mas Budi). Sekalian saya berikan sedikit penjelasan grafis bagaimana hal ini bisa terjadi.

Proses pengeboran diawali dengan mengebor bagian atas, “upacara” ini sering disebut dengan Spud atau Tajak. Pada saat tajak ini tentunya proses pengeboran masih sangat awal. Karena biasanya batuan paling atas itu seringkali tidak begitu keras, karena lapisan muda atau karena berupa batu yg sudah lapuk. Sehingga seringkali BOP belum dipasang. Dan casing atau selubung yang sudah dipasang-pun seringkali tidak disemen.

Dengan keterbatasan konstruksi sumur pada waktu awal ini tentusaja ada risiko-risiko yg harus ditanggung, misalnya gas-gas dangkal (shallow gas).

Berikut sebuah seri foto-foto tersebut. Tidak ada informasi lokasi pengeborannya tetapi kalau dilihat tanggalnya peristiwa ini terjadi bulan February 2006.

sinkingrig1.jpg

Foto 1. Tanggal 16 Februari 2006. Disini memperlihatkan bahwa anjungan yang sudah ambruk. Terlihat drillfloor (lantai pengeboran) yg relatif bersih, saya rasa tidak terjadi semburan lumpur keatas. Tidak ada lumpur yang menyembur seperti yang terjadi di Banjarpanji-1 Sidoarjo

sinkingrig2.jpg

Foto 2. tanggal 18 Februari 2006. Gambar ini menunjukkan kepala sumur (well head) yg masih utuh. Sepertinya memang tidak ada yg menyembur melalui lubang sumur itu sendiri. Mirip seperti di Sidoarjo dimana kepala sumurnya sendiri aman, namun terjadi semburan diluar lubang sumur.

sinkingrig3.jpg

Foto 3. Tanggal 19 Februari 2006. Drillfloor sudah tidak terlihat lagi, terlihat menaranya sudah ambruk dan sangat kotor. Diperkirakan terjadi semburan lumpur (air bercampur tanah).

sinkingrig4.jpg sinkingrig5.jpg

Foto 4 dan 5. Hampir semua peralatan pengeboran amblas tenggelam kedalam tanah. Hanya terlihat kepala sumur yg sekarang sudah sangat kotor akibat semburan lumpur. Biasanya lokasi ini akan selalu ditutup karena membahayakan.

Mengapa “Drilling Rig”nya bisa ambles ?

ugbo.jpgugbo_collapse.jpgKarena adanya semburan lewat kiri kanan lubang sumur, biasanya melewati ruang annulus (ruang antara dinding sumur dengan casing). Seperti yg disebut diatas karena masih dangkal ruang ini tidak disemen dan menjadikan ruang paling rawan dan paling lemah menahan tekanan. seburan dari bawah tidak dapat masuk ke lubang sumur akibat adanya lumpur pemboran.

Semburan yg berlangsung terus menerus ini akan mempengaruhi daya dukung tanah (bearing capacity). Karena daya dukungnya berkurang ini yang menyebabkan rig amblas tenggelam. Tanah dibawah karena bercampur dengan gas dan juga air, maka kan berubah menjadi lumpur yang sangat lunak.

Peristiwa amblesnya rig ini hanya berlangsung dalam 3-5 hari saja. Sehingga cukup cepat terjadinya. Mungkin bisa dibayangkan bahwa Drilling Rig yg dipergunakan mengebor sumur Banjarpanji-1 tentunya juga ketakutan mengalami hal ini. Sehingga terburu-buru dipindahkan. Tentunya harus disadari bahwa kehilangan perangkat pemboran (drilling rig) sudah merupakan bagian dari risiko mencari minyak.

Apabila kejadiannya si Laut, kejadian bahaya akan tenggelamnya fasilitas pemboran termasuk Drill Ship. Drill Ship (anjungan pengeboran dalam sebuah kapal) juga sangat mungkin tenggelam akibat semburan liar ini. Drillship adalah anjungan pengeboran sumur dalam (Deepwater Drilling Rig). Seperti yg terlihat dibawah ini sebuah Rig yg tenggelam akibat semburan gas.

Akibat adanya gas yg tercampur dengan air maka densitas dari air akan jauh berkurang. Dan kalau anda masih ingat hukum Arhimedes maka daya angkat air ini menjadi hilang atau berkurang akibat campuran gas. Arhimedes bilang bahwa daya angkat akan berbanding lurus atau sebanding dengan masaa benda cair yg dipindahkan. Massa ini tergantung dari berat jenisnya. Nah kalau air dicampur gas tentunya berat jenisnya sangat kecil dan daya angkatnya juga kecil. Hilangnya daya angkat inilah yg menyebabkan sebuah Drillship juga dapat tenggelam akibat semburan liar.

drillship.jpg

drilshipsink1.jpg

drilshipsink.jpg



Kisah Gempa di Rig Pemboran
Arifin Asydhad - detikNews
Jakarta - Gempa 7,9 SR yang terjadi pukul 18.10 WIB, Rabu (12/9/2007) dirasakan oleh para pekerja di Rig Pengeboran minyak Petrochina International Jabung LTD. Kabel seling penahan menara bergoyang hebat akibat gempa itu. Kisah ini diceritakan oleh H. Hatman Zen, karyawan di Rig Pengeboran Petrochina dalam emailnya kepada detikcom, Rabu (12/9/2007). Menurut Hatman, saat gempa terjadi, pekerja sedang mengebor sumur Eksplorasi MERTA 1 yang berada di pantai Timur Provinsi Jambi, tepatnya di desa Purwodadi sekitar 90 km dari kota Jambi atau sekitar 40 km dari kota pantai Kuala Tungkal Kabupaten Tanjung Jabung Barat. "Pada saat gempa terjadi, sumur kami baru mencapai kedalaman 1650 kaki atau 502 meter," kata dia. Semula teman Hatman, Anwar Yakub, yang sedang duduk di kantornya merasakan pusing sekali. "Dia mengira penyakit darah tingginya kambuh. Namun selang beberapa detik, baru dia sadar kalau getaran tersebut adalah gempa," ujar dia. Lantas, Hatman dan koleganya segera keluar dari tempat tinggalnya, yaitu portacamp ( kotak persegi 4 bekas container yang sudah dipermak jadi tempat tinggal atau kantor yang nyaman dengan AC). "Bedanya dengan orang yang tinggal di perumahan, rasa khawatir akan tertimpa bangunan tidak ada sama sekali karena tempat kami tinggal hanya berupa kotak dari besi ( bekas kontainer)," jelas dia. Di luar, Hatman mendapati kabel seling penahan menara bergoyang hebat dan air dari dalam tanki penampung kapasitas 16 ton terhambur keluar dari lubang penutupnya. "Tadinya kami kira getaran seling penahan menara bergoyang hebat akibat getaran alat pemboran, ternyata setelah efek gempa berlalu, seling tersebut tidak bergetar sama sekali," kata Hatman. (asy/asy)